Sebagai salah satu kabupaten di Riau, geografis Kepulauan Meranti dikelilingi oleh daerah dan negara terjangkit Covid-19.
Laporan: Wira, Selatpanjang
Seperti Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Kepulauan Meranti yang berbatas langsung dengan Tanjung Balai Karimun. Mengarah ke Provinsi Riau, posisinya juga bertetangga dengan Kabupaten Bengkalis.
Selain dalam negeri, Kepulauan Meranti juga berbatasan dengan negara terjangkit seperti Malaysia dan Singapura.
Dihimpun dari website resmi milik Gugus Tugas Kepri melalui Kepriprov.go.id Selasa (14/4/20) sekira pukul 15.14 WIB di statistik Covid-19 Tanjungbalai Karimun terdapat satu orang warga setempat yang telah dinyatakan positif.
Begitu juga dengan data statistik yang dirilis Gugus Tugas Pemprov Riau. Dari website resminya corona.riau.go.id di Bengkalis juga terdapat seorang pasien dalam pengawasan (PDP) yang telah dinyatakan positif.
Walupun demikian, saat ini pintu masuk ke Kepulauan Meranti tampak masih terdedah alias terbuka dari berbagai daerah lain. Terlebih daerah terjangkit yang dimaksud. Hanya trayek lintas internasional seperti dari Malaysia saja yang telah ditutup.
Kondisi itu tidak dipungkiri Pj Sekda Kabupaten Kepulauan Meranti Bambang Suprianto SE MM kepada RiauPos.co. Mereka belum siap untuk menutup pintu masuk itu. Terlebih kepada kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Iya. Memang kita dikelilingi oleh daerah dan negara terjangkit. Seperti dari Malaysia sudah ditutup. Namun untuk jalur domestik Kepri dan Riau masih terbuka. Kita belum siap untuk menutupnya dengan beberapa pertimbangan dari dampak yang akan ditimbulkan," ujar Bambang.
Mengingat Kepulauan Meranti sebagai daerah kepulauan tentu sangat bergantung kepada jalur transportasi laut. Sehingga pihaknya berasumsi jika kebijakan itu diambil akan berdampak pada terpuruknya ekonomi masyarakat. Kondisi yang sama juga akan terasa jika PSBB diberlakukan.
Walaupun demikian, Gugus Tugas Kepulauan Meranti tetap menjalankan SOP dari PSBB walupun tidak secara resmi. Seperti pihak satpol PP dan Kepolisian terus menertibkan pembatasan sosial warga setempat. Semua tempat yang mengundang kerumunan kini tidak beroperasi; tempat hiburan malam. Begitu juga dalam pengetatan pengawasan di pintu masuk.
"Pengawasan PSBB tetap berjalan. Pembatasan sosial. Pelabuhan juga juga awasi," ujarnya. Seperti Pekanbaru saat ini telah ditetapkan status PSBB. Zona merah. Sehingga menurutnya, setiap warga Meranti yang pulang dari kota tersebut didata, dipantau dan diawasi.
"Saat ini yang pulang dari Pekanbaru kita awasi. Statusnya akan kita tetapkan sebagai orang dalam pantauan (ODP). Karena Pekanbaru adalah zona merah," ujarnya.
Dari data yang dihimpun melalui posko Gugus Tugas Covid-19, ODP Kepulauan Meranti berjumlah 4.979. Jumlah itu terdiri dari 1.008 ODP masih dalam pantauan. Sementara sisanya 3.971 telah selesai dipantau.
Untuk PDP berjumlah 4 orang, dua negatif dan dua lagi masih menunggu hasil pemeriksaan. "Belum ada yang positif. Dua itu masih diperiksa statusnya jelang menunggu hasil Swap," ujarnya.
Editor: E Sulaiman